TUGAS KELOMPOK
Adhilla Ghifari
Ayu Wulandari
Nurindri Octariyani
Roro Novita
Tohir Batin
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
etika dalam bisnis. Karena di dalam berbisnis etika sangatlah diperlukan dengan
etika perusahaan dapat mengetahui jati diri kita dan dapat memberikan keputusan
apakah kita layak bekerja di perusahaan tersebut atau tidak.
Dengan memegang teguh etika atau moral bisnis yang
ada bisnis kita akan berjalan dengan baik, karena dengan memiliki etika kita
dapat bersaing dengan perusahaan lain tanpa menyakiti pihak manapun.
Etika telah berkembang di kehidupan masyarakat, jika
kita dapat mempergunakannya dengan baik maka etika kita akan memberikan dampak
yang positif terhadap bisnis kita dan perusahaan orang lain.
BAB I
PENDAHULUAN
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana
kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan
tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk
nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang
adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah
bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan
yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi
seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur
oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar
minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan
wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang
moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk,
terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku
manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan
kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua
perspektif, baik di lingkup makro maupun di ingkup mikro. Perspektif makro
adalah pertumbuhan suatu negara tergantung pada market system yang berperan
lebihefektif dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan barang
dan jasa. Perspektif mikro adalah dalam lingkup ini perilaku etik identik
dengan kepercayaan atau trust kepada orang yang mau diajak kerjasamanya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Para Ahli Menurut Velasques (2002) Etika
bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Menurut Steade et al (1984: 701) Etika bisnis adalah
standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.
Menurut Hill dan Jones (1998) Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk
membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap
pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis
yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis
yang berasal dari "etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom.
Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini
berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang
konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Brown dan Petrello (1976) Bisnis adalah suatu
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat
pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam tugas
ini, penulis menggunakan Metode Searching di Internet, yaitu dengan membaca
referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalm tugas ini.
Penulis juga memperoleh data dari diktat dan jurnal yang diberikan oleh dosen . Selain itu penulis juga mencari data melalui media elektronik
seperti menonton acara berita di televise yang kebetulan membahas tentang etika
dan kode etik (sesuai dengan mata kuliah yang dicari).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Definisi Etika Bisnis
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang
berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur
oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar
minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan
bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh
ketentuan hukum.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur
oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal
ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah
abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan
bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan
dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil
dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah
bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan
yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi
seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam
artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics
Hard Decisions on Soft Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika kita, yaitu :
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus
didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach : setiap orang dalam
tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan
akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai
kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
4.2. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Setelah melihat penting dan relevansinya etika
bisnis ada baiknya kita tinjau lebih lanjut apa saja sasaran dan lingkup etika
bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis yaitu:
Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai
prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan
etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan untuk mengimbau
para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena
lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan kepada para manajer
dan pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis
yang baik dan etis itu.
Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife.
Subversife karean ia mengunggah, mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat
untuk tidak dibodoh – bodohi, dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan
tidak etis oleh praktrek bisnis pihak mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat
khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun
juga.
Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi
yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika
bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barangkali lebih tepat disebut
sebagai etika ekonomi.
Ketiga lingkup dan sasaran etika bisnis ini
berkaitan erat satu dengan yang lainnya dan bersama – sama menentukan baik
tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis tersebut.
4.3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya
harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah
disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa
prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika
bisnis adalah sebagai berikut :
Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia
untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa
yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan
bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan
lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam
pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur
dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang
diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria
yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit
Principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak.
Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai
tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya
maupun perusahaannya.
Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika
bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business
Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan
kegiatan tipu-menipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya
kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk
unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.
Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya.
Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit
memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga
keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang
merugikan konsumen.
Rendah Hati: Jangan lakukan bisnis dengan
kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan,
apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun
tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian
atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang
percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada
kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan
simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan
orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan
lain-lain.
Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian
untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula
seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk
kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
4.4.
Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
- Menuangkan ke dalam Hukum Positif yaitu perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang- Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
- Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar yaitu kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
- Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) yaitu pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
- Memelihara Kesepakatan yaitu memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
- Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar yaitu kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN :
Dalam
berbisnis kita juga harus mempunyai etika. Jika etika kita kurang baik maka
orang lain akan menilai anda secara negative. Jika dalam
hal sehari – hari kita sudah terbiasa menerapkan etika yang baik maka akan
terbiasa atau terbawa hingga kita bekerja.
Etika
bisnis merupakan etika profesi yang mempunyai banyak kaitan dengan kegiatan
bisnis.
Good business is ethical business, Corporate ethics:
a prime business asset. Dalam kode etiknya, kini banyak perusahaan mengakui
pentingnya etik untuk bisnis mereka. Good ethics, good business. Keyakinan ini
sekarang terbentuk cukup umum. Namun demikian, hal itu tidak berarti bahwa
harapan akan sukses boleh menjadi satu-satunya motivasi atau justru menjadi
motivasi utama untuk berperilaku etis. Yang baik harus dilakukan karena hal itu
baik, bukan karena membuka jalan menuju sukses
SARAN :
Etika bisnis harus kita pertahankan dengan baik agar
kita tidak kehilangan klien
Budayakan etika yang baik tidak hanya dalam
berbisnis namun dalam kehidupan sehari – hari.
Perusahaan harus lebih meningkatkan lagi etika
bisnisnya baik dari atasan maupun bawahannya.
DAFTAR PUSTAKA
“Good Ethics is Good Business” – Revisited COHEN PAPER (jurnal yang diberikan dosen)
http://beberapadefinisibisnismeurutparaahli.htm
http://pengertianetikabisnisme+u.htm
http://wikipedia.com
http://prinsipetikabisnis_pustakamanajemen.htm
http://thedreamercontohkasuspelanggaranetikabisnisolehprodukHIT.htm
http://fajripradadista.wordpress.com/2012/10/15/pengertian-etika-etika-bisnis-dan-penerapan-etika-dalam- kehidupan-sehari-hari/
http://vtastubblefield.wordpress.com/2013/01/30/pentingnya-etika-dalam-berbisnis